
Kepala Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi angkat bicara mengenai perubahan warna atau desain (livery) pada pesawat kepresidenan. Ia menuturkan, hal itu hanyalah persoalan desain semata dan merupakan bagian dari proses perawatan rutin yang biasa dilakukan.
"Itu cuma soal desain, soal maintenance dan soal perawatan. Dicat ulang itu biasa. Kayak rumah kita juga, dicat ulang juga biasa" ujar Hasan kepada wartawan di Cemara 6 Galeri, Teater Heraty Museum, Jakarta Pusat, Sabtu (17/5).
Hasan mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum memiliki data pasti terkait alasan teknis perubahan warna pesawat kepresidenan maupun berapa biaya yang dikeluarkan untuk proses tersebut.
Namun, ia memastikan bahwa perubahan desain pada kendaraan negara, termasuk pesawat, adalah hal wajar dalam konteks pemeliharaan berkala.
"Kenapa pesawat kepresidenan ganti warna? Berapa biayanya? Terus terang saya belum ini, harus cek dulu nih soal kenapa pesawat kepresidenan ganti warna. Tapi gini teman-teman, kalau kendaraan, pesawat, kapal itu kan pasti ada pemeliharaan rutin, maintenance rutin," jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa perubahan warna tidak perlu menjadi polemik atau dicari-cari alasannya. Menurutnya, selama perubahan masih mengusung semangat simbol kenegaraan seperti warna merah-putih, maka hal itu sah-sah saja.
"Ya salah satu pemeliharaannya juga ganti desain, ganti warna. Itu sebenarnya bukan hal yang perlu dibesar-besarkan dan harus dicarikan alasannya. Kalau misalnya biasanya mobil kepresidenan warna hitam, hari ini mobil kepresidenan warna putih ya enggak apa-apa," pungkas Hasan.

Pemerintah Indonesia mempunyai Pesawat Kepresidenan dengan warna mayoritas merah dan putih. Tulisan Republik Indonesia dan burung Garuda terlihat di bagian samping pesawat. Pada bagian roda depannya, terdapat angka '001'. Pesawat itu digunakan pada era Presiden Jokowi.
Namun kemudian saat presiden dijabat Prabowo, dia menggunakan pesawat berwarna putih dengan garis merah bertuliskan "Republik Indonesia' dan berlambang Garuda. Pada bagian roda depan pesawat, terdapat tulisan 'GRD'.
Namun pesawat itu disebut bukan Pesawat Kepresidenan. Melainkan pesawat pribadi Prabowo Subianto. Pesawat itu seringkali dipakai oleh Prabowo. Termasuk untuk kunjungan ke luar negeri.



Dalam beberapa kali kesempatan, baik Pesawat Kepresidenan maupun pesawat pribadi Prabowo itu bersanding di Bandara Halim Perdanakusuma. Termasuk pada saat Prabowo hendak berangkat ke kawasan Timur Tengah pada 9 April 2025.
Namun, pada saat Prabowo menuju Brunei Darussalam pada 14 Mei 2025, ada perubahan warna dan desain Pesawat Kepresidenan. Kini, warna dan desainnya sama dengan pesawat pribadi Prabowo.