Ya Moms, Anda mungkin sering mendengar agar orang tua memberi contoh perilaku dan kebiasaan yang baik. Akan tetapi, tidak semua orang tua mampu melakukan hal-hal tersebut. Terkadang, orang tua pun akan melakukan kebiasaan yang buruk, baik disadari atau tidak.
Kebiasaan buruk orang tua yang terbiasa dilihat oleh anak dapat berdampak buruk bagi perkembangannya. Dikutip dari Parents, perilaku buruk pada anak sudah bisa terbentuk sejak usia dini. Sehingga, penting bagi orang tua untuk segera mengevaluasi diri dan mempraktikkan kebiasaan positif, untuk mencegah kebiasaan tersebut diulangi oleh anak-anak.
Berikut beberapa kebiasaan buruk orang tua yang cenderung cepat dipelajari anak, dan bagaimana cara mengatasinya saat ini juga!
Times of India melansir, di tahun-tahun awal kehidupannya anak akan meniru sebagian besar kebiasaan orang tua mereka. Pada beberapa kasus, kebiasaan buruk lebih sulit dihilangkan. Jadi, pahami beberapa kebiasaan buruk yang kerap dilakukan orang tua dan evaluasi diri, agar tidak sampai ditiru oleh anak!
1. Kebiasaan Sehari-hari yang Tidak Teratur
Ingat, anak-anak itu seperti 'spons' dan menyerap kebiasaan dan perilaku dari orang-orang di sekitarnya. Jika salah satu orang tua memiliki kebiasaan buruk melempar pakaian ke lantai atau berperilaku jorok, ia pun dapat meniru kebiasaan buruk tersebut dalam kesehariannya. Sehingga, penting untuk mengajari anak bagaimana menerapkan perilaku hidup yang sehat dan teratur.
Kebanyakan orang tua mengukur keberhasilan berdasarkan nilai ujian dan tidak tahu bahwa anak-anak punya kecepatan belajar yang berbeda-beda. Akibatnya, anak akan bersaing lebih keras seperti yang diharapkan orang tuanya, dan pada akhirnya akan berdampak negatif pada harga diri anak. Ia pun akan merasa frustrasi, kecewa, dan selalu merasa tertekan.
3. Praktik Kebersihan yang Buruk
Kebiasaan menjaga kebersihan kerap dianggap sepele, namun bila tidak diajarkan ke anak sedari kecil maka bisa menjadi masalah besar seiring berjalannya waktu. Bayangkan, dari kebiasaan sederhana seperti tidak mencuci tangan saat kondisinya kotor dapat memicu masalah kesehatan. Atau misalnya, anak tidak dibiasakan rutinitas menggosok gigi, maka ia berisiko sakit gigi di kemudian hari.
Terapkan praktik kebiasaan sehari-hari secara rutin bersama anak, seperti mandi setiap hari, mengganti pakaian dalam, dan meminta anak ikut membantu tugas-tugas membersihkan rumah. Dan jangan lupa, berikan pujian ketika ia bisa melakukan tugasnya dengan baik, sehingga akan menjadikan praktik kebersihan sebagai rutinitas yang menyenangkan.
Banyak anak yang memiliki kebiasaan memukul anak lain. Ketika melihat anak melakukannya, tidak sedikit orang tua yang mencoba menghentikannya dengan ikut melakukan kekerasan, seperti menamparnya. Sayangnya, strategi ini justru akan memberikan efek negatif, yaitu memunculkan anggapan memukul orang yang berbuat salah adalah hal wajar.