Jakarta -
Pemain asing PSIM Yogyakarta, Ze Valente, ikut 'protes' soal kondisi Indonesia. Dia meminta semua orang bersuara!
Tengah terjadi gelombang protes di Indonesia. Naiknya tunjangan untuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, utamanya tunjangan rumah, yang menjadi pemicunya.
Aksi protes pun ditujukan pada para wakil rakyat itu. Pada prosesnya, gelombang demonstrasi itu memakan korban jiwa, Komite Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) merilis ada 10 korban meninggal diduga akibat kekerasan aparat dalam demo ricuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di media sosial, kini sedang muncul 'Tuntutan 17+8, Brave Pink dan Hero Green'. Suara dari masyarakat dirangkum dalam 17+8 yang dirinci secara detail.
Ze Valente mengamati fenomena itu. Pemain asal Portugal itu meminta pihak-pihak yang masih diam untuk turut berisik.
"Untuk kalian yang masih diam: kalian membuat saya muak," kata tulisan Ze Valente di story @zevalente.10.
"Untuk orang Indonesia yang mempunyai keistimewaan yang masih diam, anda tahu anda siapa: anda membuat saya muak."
"Kalian memamerkan kekayaan dan sekolah elit di luar negeri, anda mengunggah hasil matcha run kalian, kehidupan yang teratur. Anda tak di atas politik; kalian di bawahnya, meringkuk ketakutan. Anda membuktikan bahwa keistimewaan itu membusukan jiwa lebih cepat dari kemiskinan."
"Kalian bukan hanya penonton, tapi juga partisipan dalam ketidakadilan ini, bertepuk tangan dalam diam kalian. Tak akan ada penebusan dengan bilang 'saya tidak tahu'. Anda tahu dan anda tidak melakukan apapun. Anda gagal sebagai cendekiawan, gagal sebagai warga negara, gagal sebagai makhluk moral."
"Anda bukannya tak terlibat, anda kolaborator, sama mengerikan dengan mereka yang anda tolak untuk anda kutuk dan diam kalian tidak pasif; itu senjata," kata dia menambahkan.
Ze Valente bukan kali ini saja turut bersuara mengenai kondisi Indonesia. Dia juga pernah mengunggah di feed Instagram gambar orang-orang normal dipimpin oleh orang buta saat berjalan.
Ze Valente sudah berkarier di Indonesia sejak 2022. PSS Sleman yang menjadi klub pertamanya, setelah itu pemain 31 tahun itu juga pernah memperkuat Persebaya Surabaya dan Persik Kediri.
Tonton juga video "Suporter PSIM dan Persib Bentrok di Jogja" di sini:
(cas/aff)