Menkeu Cek Sekolah Rakyat: Presiden Mau Anak-anak Tak Terjebak Siklus Kemiskinan

5 hours ago 7
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, saat meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas 10 Jakarta, di Jakarta Selatan, Sabtu (9/8/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan

Menteri Keuangan Sri Mulyani perdana meninjau Sekolah Rakyat di Jakarta Selatan. Sekolah Rakyat ini merupakan salah satu program yang kerap disebut Presiden Prabowo Subianto.

Program Sekolah Rakyat termasuk dalam Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Program ini disebut lahir dari gagasan presiden setelah melihat kondisi anak-anak dari keluarga kurang mampu sulit keluar dari lingkaran kemiskinan melalui pendidikan.

“jadi ide dari Bapak Presiden waktu kita bicara di dalam rapat kabinet, banyak tercetus karena banyak sekali anak-anak, terutama dari anak-anak rentan miskin, bagaimana mereka supaya tidak terperangkap dalam siklus kemiskinan antar-generasi,” kata Sri Mulyani di sela meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas 10 Jakarta, di Jakarta Selatan, Sabtu (9/8).

Sri Mulyani menegaskan, presiden meminta para menteri untuk mencari cara agar anak-anak tersebut bisa mendapatkan pendidikan dari sekolah yang berkualitas. Salah satu konsep yang diusung adalah sistem asrama.

Konsep tersebut kemudian direalisasikan oleh Kementerian Sosial melalui program Sekolah Rakyat. Di sini, anak-anak dari keluarga tidak mampu diasramakan dan diberi kegiatan kurikuler maupun non-kurikuler. Hal ini bertujuan untuk mendukung perkembangan anak ke arah yang lebih positif.

Dalam kunjungan tersebut, Sri Mulyani mengaku senang melihat para siswa di Sekolah Rakyat tampak memiliki kepercayaan diri dan harapan baru yang sebelumnya mungkin redup.

“Tadi ekskulnya cukup banyak, aktivitasnya banyak. Ini membuat mereka bisa membantu dan membangun karakter mereka, bertemu anak-anak yang baru saudara-saudara yang baru,” ungkapnya.

Sekolah Rakyat ini memanfaatkan gedung dan fasilitas yang sudah ada dari Kementerian Sosial. Sri Mulyani menyebutkan kondisi fasilitas yang memadai, seperti asrama yang menampung tiga orang per kamar, dilengkapi meja belajar, tempat tidur yang layak, dan fasilitas mandi. Selain itu, para siswa juga mendapatkan tiga kali makan sehari lengkap dengan camilan.

Sri Mulyani juga menyoroti aspek toleransi yang terbangun di lingkungan sekolah. Ia menceritakan bagaimana kegiatan harian dimulai dengan salat Subuh berjemaah bagi siswa muslim.

“Aktivitas dari jam 4 pagi salat subuh berjemaah muslim, ada satu tadi non muslim dan suasana toleransi yang saya rasa ini sesuatu yang bagus.

Read Entire Article