
Jumlah korban tewas akibat insiden longsor di tambang batu galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, bertambah menjadi 13 orang.
Seluruh jenazah dibawa ke Rumah Sakit Arjawinangun dan berhasil diidentifikasi.
Kapolsek Arjawinangun, Kompol Sumairi, mengonfirmasi hingga pukul 18.30 WIB, seluruh korban telah tiba di rumah sakit.

Proses evakuasi dihentikan sementara pukul 18.00 WIB karena kondisi cuaca dan medan yang berisiko memicu longsor susulan.
"Insyaallah, besok pagi evakuasi akan dilanjutkan," kata Sumairi.
Penyerahan jenazah kepada keluarga akan dilakukan setelah pemeriksaan tim medis dan Inafis (Identifikasi Forensik) selesai.
"Alhamdulillah, seluruh korban sudah teridentifikasi," ucap Sumairi.
Tambang Akan Ditutup Permanen

Sementara Kepala ESDM Jawa Barat, Bambang Tirto Yuliono, mengatakan akan menutup permanen tambang batu alam galian C Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon.
“Sore hari ini saya tutup sementara dan nanti mungkin malam oleh Pak Gubernur (Dedi Mulyadi) akan ditutup permanen. Kira-kira begitu ya,” kata Bambang di lokasi, Jumat (30/5).

Sebelum terjadi longsor, katanya, pihak ESDM Jabar sudah memberikan peringatan atas metode penambangan yang tidak sesuai aturan. Seharusnya, metode penambangan dilakukan dari atas dan menyerupai bentuk terasering.
“Seharusnya dengan jenis batuan seperti ini dilakukan dari atas, lakukan ke arah terasering, bukan dari bawah. Ini sudah diperingatkan oleh inspektur tambang,” ujar Bambang.