Korban dari kasus viral kekerasan di perusahaan animasi BV, Menteng, Jakarta Pusat, yang berinisial CS rupanya sudah membuat laporan ke Polda Metro Jaya.
“Iya aku sudah melaporkan ke Komnas Perempuan dan Polda Metro Jaya,” ujarnya pada kumparan Jumat (13/9).
Laporan CS sudah diterima dengan nomor penerimaan STTLP/B/5279/IX/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA. Dirinya sudah melapor sejak 5 September lalu.
“Aku sudah lapor 5 September,” ungkapnya.
Namun, menurut CS, sejauh ini belum ada tindak lanjut dari Polda Metro Jaya atas laporannya.
“Belum (ada tindak lanjut),” ungkapnya.
Ia pun menyebut bahwa dirinya melapor ke Polda Metro Jaya karena pelaku yang merupakan mantan bosnya di perusahaan BV, yaitu CL merupakan seorang WN Hongkong.
“Terima kasih, kami lapor ke Polda karena pelaku WNA,” tulisnya.
Selain Polda, menurut CS, Komnas Perempuan juga belum melakukan tindak lanjut pada laporannya.
“Dari Komnas Perempuan sih sejauh ini aku belum dikontak,” ujarnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi belum memberikan responsnya terkait hal tersebut.
Sebelumnya, kisah kekerasan yang dialami CS oleh bosnya, CL, awalnya viral di akun X @bisher_d790 pada Senin (9/9). Dalam unggahannya, dijelaskan bahwa CS mendapat kekerasan verbal dan fisik dari CL, bahkan dilampirkan juga bukti-buktinya.
CS mengaku pernah disuruh untuk naik-turun tangga pada malam hari sebanyak 45 kali dan menampar dirinya sendiri sebanyak 100 kali sebagai bentuk hukuman. Peristiwa ini direkam oleh CL menurut pengakuan CS.
Setelah viral, banyak mantan pegawai dari perusahaan BV ini yang ikut bersuara. Mereka mengaku sering mendapat kekerasan verbal dari CL selama bekerja di sana.
Rupanya, perusahaan ini sudah berhenti beroperasi sejak Agustus lalu. Namun, kini CL beserta sang suami KL disebut sedang membuat perusahaan baru dengan nama lain dan sedang merekrut pegawai baru.
Sementara itu, Polres Metro Jakarta Pusat mengaku sudah membentuk tim untuk mengusut kasus ini. Mereka bahkan sudah menyambangi bekas kantor BV yang kini tutup.