Dalam proses pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Indonesia perlu belajar dari keberhasilan negara lain, termasuk Korea Selatan.
Sejong yang dibangun sebagai pusat pemerintahan baru Korea Selatan memiliki salah satu daya tarik utama yang unik—kompleks taman rooftop terluas di dunia, yang menghubungkan 15 gedung kementerian. Konsep ini diakui oleh Guinness World Records dan berhasil menarik perhatian banyak pihak.
Menurut Eks Koordinator Fungsi Ekonomi Kreatif dan Digital KBRI Seoul, Joannes Ekaprasetya Tandjung, konsep inovatif seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi pembangunan IKN Nusantara.
Joannes menggarisbawahi pentingnya membuat IKN lebih dari sekadar pusat pemerintahan yang formal, tapi juga sebagai kota dengan daya tarik tambahan bagi penduduk dan pengunjung.
"Saya bisa bilang kalau Sejong itu punya daya tarik, bagaimana mereka mengkoneksikan gedung-gedung kementerian melalui taman rooftop yang luas," ungkapnya dalam diskusi ‘ASEAN-Korea: Menavigasi Masa Depan Hubungan di Bawah Kemitraan Strategis Komprehensif’ di The Westin Jakarta Selatan, Selasa (10/9).
Sejong berhasil mengintegrasikan gedung-gedung kementerian dengan rooftop yang tidak hanya berfungsi sebagai penghubung antar-gedung, tetapi juga dilengkapi dengan taman dan panel surya.
“Bukan hutan, bukan hanya hijau-hijau,” tambahnya.
Atap ini memungkinkan mobilitas yang mudah antara gedung tanpa harus turun ke lobi masing-masing gedung, menciptakan efisiensi dan kenyamanan bagi pegawai dan warga yang ingin berkunjung.
Dikutip dari situs resmi pemerintah Korea Selatan, taman atap Kompleks Pemerintah Sejong merupakan taman atap terbesar di dunia dengan total panjang sekitar 3,6 km dan luas 79 ribu meter persegi, setara dengan luas 11 lapangan sepak bola jika digabungkan.
Selain itu, inovasi ini tidak hanya bermanfaat bagi estetika atau daya tarik semata, tetapi juga untuk keberlanjutan lingkungan. Atap gedung di Sejong dilengkapi dengan panel surya yang memberikan kontribusi pada penggunaan energi terbarukan.
Taman ini diisi 187 spesies tanaman berbeda dan total 1,08 juta tanaman. Terdapat taman herba, taman obat, pohon buah dan beri, serta terowongan tanaman merambat. Spesies pohon musiman menampilkan pemandangan yang berbeda sepanjang keempat musim.
Atraksi lainnya di kompleks pemerintahan itu adalah observatorium yang menghadap ke Taman Danau Sejong dan Arsip Kepresidenan, hingga bendera Korea raksasa yang terbuat dari kembang sepatu mugunghwa.
Inovasi taman atap ini pun dapat menghemat biaya energi pendinginan dan pemanasan tahunan sebesar 1,4 miliar won.