
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy membeberkan aset keuangan syariah pada 2025/2026 akan mencapai USD 5,9 triliun.
Rachmat mengutip data dari State of the Global Islamic Economy Report 2023/2024. Angka tersebut meningkat dari aset keuangan syariah pada 2021/2022 yang sebesar USD 3,9 triliun.
“Ini akan meningkat sampai USD 5,9 triliun,” tutur Rachmat dalam gelaran kumparan Halal Forum 2025 di Jakarta Selatan, Selasa (27/5).
Dalam paparan Rachmat dijelaskan, aset keuangan syariah ini menyokong perkembangan konsumsi industri makanan halal, pariwisata halal, halal farma, busana muslim, media dan rekreasi dan kosmetik halal secara global.
Pada 2022 konsumsi industri makanan halal capai USD 1,40 triliun, pariwisata halal USD 133 ribu miliar, halal farma USD 108 ribu miliar, busana muslim USD 318 ribu miliar, media dan rekreasi USD 247 ribu miliar dan kosmetik halal USD 84 ribu miliar.
Dengan demikian pada 2022, pengeluaran konsumen muslim global adalah USD 2,29 triliun di 6 sektor riil tersebut. Angka ini akan terus meningkat dan pada 2027 pengeluaran konsumen muslim global akan mencapai USD 3,1 triliun.
"Harusnya Indonesia menjadi bagian dari rantai produk halal. Rantai dari kegiatan halal. Rantai daripada bisnis halal. Karena bisnis halal ini sebenarnya bukan dominasinya umat Islam saja," jelas Rachmat.