Bak sebuah ritual, belum afdal jika motor tak 'dipanaskan' terlebih dahulu sebelum digunakan. Hal ini kerap dilakukan dari kebiasaan yang terbilang turun-temurun.
Service Advisor Yamaha Harapan Motor Cilodong, Wawan Sutawijaya bilang, kendaraan atau motor zaman dahulu secara teknologi jauh lebih sederhana. Sebagian besar komponennya masih diatur secara mekanis, sehingga pada kondisi tertentu dibutuhkan semacam penanganan khusus.
Salah satunya adalah apa yang disebut dengan istilah memanaskan mesin. Agar mesin dapat langsam, dibutuhkan pasokan udara dan bahan bakar, pembakaran sempurna, dan arus listrik stabil dengan cara membiarkan kendaraan menyala beberapa saat sebelum memulai perjalanan.
Bila dulu ingat punya motor dengan pengabut karburator, salah satu kelemahannya ketika mesin masih dingin, maka campuran bahan bakar dan udara membuat pembakaran kurang sempurna, maka butuh pemanasan supaya oli bersirkulasi merata dan kaburator mencapai suhu optimal supaya campuran bahan bakar lebih stabil.
Namun sekarang, motor modern lebih canggih dengan bantuan sistem komputasi lewat komponen ECU (Electronic Control Unit) dan bahkan telah dilengkapi sensor canggih.
Lantas, apakah berarti kendaraan modern tak lagi perlu melakukan 'pemanasan'?
Mesin motor modern tetap butuh dipanaskan
"Tetap butuh. Karena begini, motor itu meski mesinnya dalam keadaan tidak menyala. Tapi arus listrik dari aki itu tetap jalan, pokoknya selama kabel (kutub positif dan negatif) masih terpasang itu listriknya tetap keluar," buka Wawan ditemui kumparan belum lama ini.
Selain membuat arus dan tegangan listrik dari aki menjadi stabil, kegunaan lain memanaskan motor adalah membuat seluruh komponen dalam mesin yang dialiri oli dapat terlubrikasi dengan sempurna.
Kecanggihan ECU adalah mampu menyesuaikan otomatis suplai bahan bakar dengan kondisi mesin. Bahkan saat mesin dingin, komponen ini bisa memberi campiran lebih kaya, sehingga motor tetap bisa langsung dipakai tanpa dipanaskan lama-lama.
Kebiasaan memanaskan mesin motor juga diungkapnya ada faktor psikologis dan rasa aman. Dengan memanaskan mesin dulu pengendara merasa yakin motor lebih siap jalan dan tarikan terasa lebih enak.
Hanya saja pada kondisi tertentu masih relevan untuk memanaskan mesin motor. Misalnya motor jarang dipakai berhari-hari sehingga oli turun ke bak, sehingga wajar perlu dipanaskan sebentar. Juga misalnya di daerah dingin, yang mana mesin butuh waktu sedikit lebih lama untuk mencapai suhu kerja.
"Kalau motor sering dipakai enaknya cukup, istilahnya panaskan 1-2 menit saja. Bila jarang dipakai untuk seminggu bisa nyalakan setiap 2 hari sekali selama 15 menit, dijaga sampai idle saja tidak perlu digas," terang Wawan.