
Kebakaran yang menghanguskan 55 rumah di Jalan Juraganan 1, RT 12 dan RT 13, RW 012, Kelurahan Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Minggu (20/7) telah padam. Kini, para warga yang menjadi korban tengah menyisir barang berharga yang bisa diselamatkan.
Menurut pantauan kumparan di lokasi, puluhan warga kembali menginjakkan kaki mereka ke rumah yang telah rata dengan tanah pada pukul 15.39 WIB. Sudah tak ada asap yang muncul dari puing-puing bekas kebakaran itu.
Salah satu korban yang ditemui, Yuli (45) menyebut sudah tak ada barang berharga yang bisa diselamatkan dari rumah kontrakannya itu. Saat kejadian, Yuli sedang tidak berada di sana.
“(Lagi bawa anak) motong rambut, besok kan mau sekolah,” ujarnya seraya menatap puing-puing kontrakannya.
“Iya (udah nggak ada yang selamat). Ijazah kuliah anak, ijazah semuanya. Nggak ada yang tersisa,” tambah dia.

Yuli baru tahu rumahnya terbakar saat sudah mau sampai ke kontrakannya itu. Ia mengaku syok, tak tahu harus bicara apa.
“Nggak tahu aku bingung,” ucap Yuli.
Kebakaran pertama kali disadari warga pada pukul 11.40 WIB. Api muncul dari salah satu kontrakan yang ada di sana.
Salah satu saksi mata pertama, Cika (37) mengatakan saat itu dia sedang melayani pembeli di warungnya. Saat itu dia melihat asap dari deket rumahnya dan tiba-tiba api langsung membesar.
“Ya udah tahu-tahu udah langsung gede. Namanya kita bangunan kayu semua kan. Tahu-tahu udah gede. Udah, kita masuk ke rumah sendiri, ngambil surat-surat penting. Udah, kita terus pergi. Nggak bisa nyelamatin baju apa-apa,” tambahnya.

Cika pun langsung berteriak memperingatkan warga lainnya. Berkatnya, warga lain sempat menyelamatkan barang berharga mereka.
“Iya, ngambil surat-surat penting, udah kita pergi. Yang penting kita selamat,” ucap Cika.
Ketua RW 12, Irfan, berharap pemerintah cepat memberikan bantuan berupa logistik untuk para warga di pengungsian.
“Kalau harapannya buat pemerintah sih, membantu warga sini bagian logistik sih. Untuk makan, minum, nanti mandi, udah ada ditangani oleh pemerintah. Pemerintah setempat,” ucap Irfan.

BPBD DKI Jakarta sudah menyiapkan tenda pengungsian di dekat perumahan mereka. Tenda itu dibangun di atas sebidang tanah kosong.
Menurut BPBD, kebakaran ini diduga dipicu korsleting listrik.
"Korsleting Listrik," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, M Yohan, dalam keterangannya, Minggu (20/7).
"Proses pendinginan Minggu, 20 Juli 2025, pukul 13.38 WIB," tambahnya.
Yohan menjelaskan, sebanyak 21 unit pemadam kebakaran dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta dikerahkan untuk menjinakkan api.
Penanganan juga melibatkan berbagai unsur, mulai dari BPBD, PMI, AGD Dinkes, Dishub, Satpol PP, hingga PLN, Polsek, Koramil, serta personel Tagana Dinsos.
Data sementara mencatat bahwa 55 rumah tinggal terdampak akibat kebakaran tersebut. Rinciannya, 20 rumah di RT 12 dan 35 rumah di RT 13, dengan total 55 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. Proses pendataan korban dan kerugian masih terus dilakukan di lapangan oleh petugas.
Untungnya, tidak ada korban jiwa dari kejadian nahas ini.