Jadi Tempat Relokasi UMKM, Begini Beda Blok M Hub dan Blok M District

9 hours ago 6

Jakarta -

Ramai pemilik UMKM di Blok M District hengkang gegara harga sewa yang mahal. Pramono Anung sebut UMKM akan direlokasi ke Blok M Hub. Begini perbedaan lokasinya.

Blok M masih menjadi pusat kuliner favorit kawula muda yang selalu dipadati pengunjung. Di Blok M dan sekitarnya terbagi beberapa lokasi kulineran yang populer.

Mulai dari M Bloc, Melawai, Pasaraya Blok M, Bulungan, Row 9, hingga yang terbaru adalah Blok M District. Namun para pelaku UMKM di Blok M District dikabarkan ramai-ramai hengkang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alasan harga sewa yang tiba-tiba membengkak memberatkan para pemilik bisnis skala UMKM di Blok M District. Memberi solusi, Pramono Anung selaku Gubernur Jakarta, menyebut ada area yang telah disiapkan untuk relokasi UMKM dari Blok M District.

Sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terpaksa menghentikan operasional mereka di kawasan kuliner District Blok M, Jakarta Selatan. Lonjakan harga sewa kios yang mencapai Rp15 juta per bulan membuat banyak gerai makanan dan minuman tidak sanggup bertahan.Bok M District ramai-ramai ditinggalkan pelaku UMKM sebab kenaikan harga sewa yang tak masuk akal. Foto: Ari Saputra

Melalui video TikTok yang diunggah pada TikTok @pramonoanung, Kamis (4/9), pelaku UMKM pindahan dari Blok M District difasilitasi untuk menempati area Blok M Hub. Blok M Hub yang belum lama diresmikan oleh Pramono Anung juga sengaja dihadirkan sebagai upaya meningkatkan efektivitas integrasi moda transportasi umum dengan pelaku UMKM, khususnya kuliner.

"Kalau mereka (tenant) masih mau menggunakan tempat ini (Blok M Hub) maka nanti selama 2 bulan (biaya sewa) gratis," ujarnya dalam video.

Blok M Hub sendiri sebenarnya terletak tak jauh dari Blok M District. Dibandingkan dengan Blok M District, Blok M Hub lebih terintegrasi pada terminal Transjakarta Blok M.

Blok M Hub berada pada bagian basement Mall Blok M. Lokasinya persis berada pada jalur penghubung transit antara terminal bis Blok M menuju akses MRT Blok M.

Blok M Hub ditawarkan sebagai alternatif lokasi usaha bagi pedagang District Blok M. Pemprov memberi insentif bebas sewa dua bulan untuk menarik minat.Pramono Anung janjikan suasana yang lebih nyaman baik bagi pemilik tenant maupun pelanggan jika direlokasi ke Blok M Hub. Foto: Ari Saputra/detikcom

Jauh sebelum moda transportasi umum berintegrasi di Blok M, area ini sebenarnya sudah banyak diisi dengan tenant-tenant. Mulai dari penjual sandal dan sepatu, aksesori ponsel, hingga beberapa pilihan tenant kuliner yang sayangnya masih sepi pengunjung.

Pada peresmian Blok M Hub (24/5), sudah ada beberapa tenant kuliner yang mengisi. Seperti Bakmi Pan Pan, Estaga Naga, dan beberapa penjual lainnya.

Namun kondisinya masih cukup sepi, hanya sekitar 4-5 tenant saja yang menempati lorong Blok M Hub. Padahal jika dibandingkan dengan Blok M District, fasilitas untuk pengunjung akan lebih nyaman.

Blok M Hub yang berada pada area tertutup melindungi pengunjung dari panas dan hujan dengan lebih maksimal. Ditambah ada suhunya yang lebih sejuk juga dilengkapi dengan kipas dan penyejuk udara dari beberapa tenant yang ada di sana.


(dfl/adr)

Read Entire Article