Impor Food Tray MBG Tidak Disetop Meski Diterpa Isu Minyak Babi

17 hours ago 2

Jakarta -

Program makan bergizi gratis (MBG) diterpa isu ompreng atau food tray asal China mengandung minyak babi. Apakah pemerintah akan menyetop impor food tray?

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan produksi food tray dalam negeri hanya mampu memproduksi 11,6 juta unit per bulan.

BGN menargetkan hingga akhir tahun, program MBG menjangkau 82,9 juta penerima manfaat. Ini artinya, Dadan menilai masih ada kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan food tray.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan perlu kami sampaikan bahwa produksi dalam negeri terkait food tray ini sekarang, tadi saya dapat laporan kurang lebih 11,6 juta food tray per bulan. Jadi kalau kami membutuhkan 80 juta di akhir tahun, maka mungkin masih ada kekurangan," kata Dadan saat ditemui di Gedung DPR, Jakart, Senin (8/9/2025).

Berdasarkan perhitungan Dadan, dengan kemampuan produksi dalam negeri 11,6 juta unit per bulan, maka dalam empat bulan tersisa hingga akhir tahun hanya ada 45 juta unit food tray produksi dalam negeri. Padahal, pihaknya membutuhkan food tray sekitar 80 juta unit hingga akhir tahun.

"Kita harus menghitung, dengan tersisa sekarang September, Oktober, November, Desember, 4 bulan. Dengan 11,6 juta kali itu kan kurang lebih 45 juta food tray. Sementara kebutuhan kita kan 80 juta. Jadi kita harus hati-hati mengambil kebijakan," terang Dadan.

Untuk itu impor food tray akan tetap dibuka untuk memenuhi kekurangan kebutuhan food tray. Namun, impor tersebut harus dilakukan dengan syarat dan pengawasan yang ketat dari lembaga-lembaga terkait.

"Sehingga kami sudah koordinasi dengan Kementerian Perdagangan bahwa pintu impornya tidak ditutup," imbuh Dadan.

Dadan menerangkan pemenuhan food tray selama ini dari mitra Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG). Ke depan, BGN akan membangun SPPG dengan dana anggaran pendapatan belanja negara (APBN).

Termasuk juga pengadaan food tray untuk wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar, sehingga pengadaan food tray oleh BGN dipastikan dari produksi dalam negeri.

"Dan saya kira nanti produksi dalam negeri biar BGN yang beli. Sementara mitra-mitra bisa tetap membeli di pasaran yang ada," jelas Dadan.

Terkait penggunaan impor food tray dari China yang diduga mengandung babi, Dadan akan terus berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait.

Kementerian Perindustrian akan menilai dari segi kualitas, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan menguji higienitas, serta Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menguji kehalalan.

"Nanti BGN akan mengikuti rekomendasi apapun yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga tersebut," terangnya.

(rea/hns)

Read Entire Article