Gelar Pertama Alwi Farhan di BWF Super 300

11 hours ago 4

Jakarta -

Di Macau Open 2025, Alwi Farhan merebut gelar pertamanya di BWF Super 300. Titel ini sebagai pembuktian lain bagi regenerasi tunggal putra Indonesia.

Tampil di babak final Macau Open 2025, Minggu (3/8/2025), Alwi mengalahkan Justin Hoh dari Malaysia dalam laga dua gim 21-15, 21-5. Kemenangan diraih Alwi dalam tempo waktu 54 menit.

Hasil ini menjadi yang terbaik bagi Alwi sepanjang tujuh bulan terakhir. Sebelumnya, dalam 10 turnamen individu yang ia ikuti, hasil terbaik juara dunia junior 2023 tersebut cuma sampai perempatfinal Super 300 Thailand Masters.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sisanya, ia kandas di babak 32 besar dan 16 besar. Tapi di Macau Open 2025 kali ini, Alwi berhasil membuktikan diri dengan menduduki podium tertinggi.

"Dua minggu ke belakang di Jepang dan China banyak pelajaran yang bisa diambil. Bermain di level elite dan belajar dari Kunlavut (vitidsarn) dan lawan-lawan lain, itu bagus buat saya dan ini bagian dari prosesnya," kata Alwi, dalam keterangannya melalui federasi, setelah memastikan tempat di final Macau Open.

Sebelum Alwi, rekannya, Mohammad Zaki Ubaidillah juga baru saja memenangkan gelar juara Asia 2025, pada pekan lalu. Meskipun di Macau Open, ternyata hasilnya cuma sampai 16 besar.

Namun, gelar-gelar dari kedua atlet muda Indonesia seolah menjadi angin segar bagi tunggal putra yang tengah dalam pemulihan.

Bagaimana pun, tunggal putra menyisakan Anthony Sinisuka Ginting, Alwi, Ubed, dan Yohanes Saut Marcellyno di level utama. Mereka tengah dalam proses regenerasi, apalagi setelah ditinggal Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo.

"Intinya kalau dibilang mau cepat (regerenasi) pastinya mau cepat, harus cepat banget, tapi semua butuh proses dan kesabaran," kata Pelatih Kepala Tunggal Putra Indonesia Indra Widjaja, saat ditanya terkait progres regenerasi atletnya, beberapa waktu lalu.

"Apalagi saya sebagai pelatih harus sabar dalam arti proses latihan harus dijalani dengan benar. Ya, dari porsi latihan apa semua, apalagi yang nunggu di luar pasti ingin cepat. Sama kita punya ambisi seperti itu."

"Kalau saya lihat Alwi, Ubed, permainannya sudah mendekati top level, tapi yang perlu diingat atlet yang sudah menjadi pemain top juga perlu satu jam terbang, tingkat kematangan, dan itu perlu diuji. Seperti Alwi, Ubed, oke kita bicara menjanjikan tapi untuk prosesnya ini enggak bisa dibilang mudah," tutur Indra.

(mcy/krs)

Read Entire Article