Jakarta -
Sebanyak 37 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka akibat ledakan massal perangkat komunikasi pager dan walkie talkie di Lebanon. Duta Besar Indonesia untuk Lebanon Hajriyanto Thohari memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) jadi korban.
"Tidak ada korban WNI," ujar Hajriyanto lewat pesan singkat kepada detikcom, Jumat (20/9/2024).
Pada Agustus lalu, pihak KBRI Beirut telah mengevakuasi sejumlah WNI. Saat ini, evakuasi gelombang 4 sedang dipersiapkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KBRI Beirut sedang persiapkan evakuasi gelombang 4 bagi 5 orang WNI, yaitu 2 pelajar dan 1 ibu dengan 2 anak dalam waktu dekat. Di luar WNI yang akan evakuasi gelombang 4, masih terdapat 147 WNI di Lebanon yang saat ini terus dipantau secara ketat oleh KBRI Beirut," katanya.
Hajriyanto mengimbau WNI yang berada di Lebanon untuk selalu waspada. WNI diminta untuk menghindari kawasan yang potensial untuk menjadi sasaran serangan.
"Hati-hati, waspada, menghindari kawasan-kawasan yang potensial menjadi sasaran serangan, menghindari tempat keramaian, dan tidak keluar rumah jika tidak sangat penting," ujar Hajriyanto.
Sebelumnya, pemerintah Lebanon mengumumkan jumlah korban imbas ledakan massal yang menyasar dua perangkat komunikasi di Lebanon. Sebanyak 37 orang dilaporkan meninggal dunia.
"Korban tewas akibat dua gelombang ledakan perangkat komunikasi nirkabel di Lebanon meningkat menjadi 37 orang dan ribuan lainnya terluka," kata Menteri Kesehatan Lebanon Firas Al-Albiad, dilansir Anadolu Agency, Kamis (19/9).
(isa/jbr)