
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan meluncurkan dua rute baru Transjabodetabek pekan depan. Dua rute baru ini, di antaranya Sawangan ke Lebak Bulus serta Terminal Bekasi ke Kuningan.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengatakan, untuk tarif kedua rute ini mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 3.500. Perbedaan tarif ini menyesuaikan waktu rush hour.
“Tarif semuanya, untuk Transjabodetabek yang diluncurkan oleh Pak Gubernur, itu adalah tarifnya jam 05.00 (WIB) sampai jam 07.00 (WIB) Rp 2.000, kemudian untuk jam 07.00 (WIB) sampai jam 22.00 (WIB), tarifnya Rp 3.500,” kata Syafrin kepada wartawan, di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Sabtu (24/5).

Kendati demikian, pembukaan rute baru Transjabodetabek menuai beragam respons dari masyarakat, ada yang mendukung, ada juga yang keberatan karena dianggap membebani APBD Jakarta.
Syafrin mengatakan, untuk tak perlu khawatir karena APBD Jakarta telah menghitung biaya berwujud (tangible cost), seperti bensin dan perawatan kendaraan serta biaya tak berwujud (intangible cost). Misalnya, biaya yang habis untuk kerusakan lingkungan.
Dengan adanya rute Transjabodetabek, Syafrin mengatakan, dapat mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi umum daripada kendaraan pribadi, sehingga dapat mengurangi volume kendaraan di Jakarta.

“Dengan kita melakukan upaya peningkatan layanan transportasi umum, transportasi publik dalam hal ini, maka pengguna kendaraan pribadi itu akan berpindah, menggunakan angkutan umum, apalagi harganya murah, sehingga ini menjadi lebih worth it untuk dilakukan perpindahan,” ungkapnya.
Menurut Syafrin, pembukaan rute baru Transjabodetabek juga bisa menjadi keuntungan bagi Jakarta karena dapat memperbaiki kualitas udara yang terus memburuk setiap harinya.
“Tentu manfaat yang didapatkan oleh Jakarta, tidak hanya pengurangan tingkat kemacetan, kepadatan lalu lintas, juga perbaikan kualitas udara. Jadi ada simbiosis mutualisme di sana untuk pelaksanaan pengaturan,” pungkasnya.