Dharma-Kun Kritisi Rencana Dinkes DKI Sebar Nyamuk Wolbachia

3 weeks ago 9
StarJudi
WinJudi
StarJudi
WinJudi
StarJudi winjudi slot
winjudi
Terkuak Bagaimana Cara Pengemudi Ojek Online Mendapatkan Jutaan Setiap Harinya! Cuma Server Thailand yang Bisa Begini?
3 Racikan Super!! Inilah Kisah Pak Gito Supir Gocar yang Berhasil Merubah Nasibnya
Admin Kim Dari Server Thailand: Jangan Pernah Bosen Main di Mahjong Ways, Besok Pasti Menang, Kami Kasih Garansi! Cek Polanya Disini
Beginilah Nasib Pegawai PPSU Setelah Mendaftar di Server Thailand Main Receh Dapat Jepe Juataan
Cuma Disini Dapat Akun Server Thailand Garansi Tarif Murah, Yang Lebih Mahal? Banyak!
Epic Comeback Mahjong Ways Nekat Pakai Bet Gede Main Di Server Thailand
Main Slot Kakek Zeus Di Server Thailand Modal 30K Maxwin 2 Juta
Paling Viral! Server Thailand Kasih Bocoran Tarif Paling Murah, Ojek Online Kembali Berjaya?
Pola Mahjong Hari Ini ! Main Cuma 1 Menit Profit 5,6 Juta
Slot Vivoslot: Slot Online yang Pernah Berjaya Pada Masanya: Game Roma Apa Kabarnya? Bisa Demo?
Starlight Princess x1000: Cerita Sukses Master Jul yang Menang Ratusan Juta Karena Bermain PG Soft
Bagaimana Rahasia yang Terdapat Pada RTP Game Server Thailand yang Tinggi dan Apakah Akan Memunculkan Menang Paus untuk Keuntungan Maksimal?
Efek Samping Dari Bermain Mahjong Ways Tanpa Menggunakan Pola Gacor Terbaru: Bersiaplah Rungkad Jika Tanpa Pola!
Menggemparkan Admin Server Thailand: 3 Trik Menang Besar di Mahjong Ways yang Diviralkan oleh Bang Boro di Media Sosial
3 Shio Ini Akan Mendapatkan Rezeki yang Berlimpah, Cek Disini Cara Menang Besar di Sugar Rush

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana merilis nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia di Kembangan Utara, Jakarta Barat pada akhir September 2024. Nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia dinilai dapat mengurangi populasi nyamuk yang menyebabkan demam berdarah dengue (DBD).

Calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta Kun Wardana Abyoto mengaku, masih meragukan dampak positif dari pelepasan nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia. Menurut dia, alih-alih mencegah penyebaran DBD, langkah Pemprov DKI Jakarta itu dapat memberikan efek negatif terhadap masyarakat.

"Yang kita lihat itu adalah terlampai cepat keputusannya. Padahal itu kan harus penelitian yang betul-betul secara saksama," kata Kun saat ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (11/9/2024).

Dia mengakui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan penelitian terkait nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia di Yogyakarta. Namun, penelitian itu tak serta merta bisa dijadikan dasar untuk menyebarkan nyamuk itu di wilayah DKI Jakarta.

"Memang penelitian di Jogja, tapi apakah situasi di Jogja itu sama dengan di Jakarta, di Bandung? Bagaimana efek terhadap lingkungan? Apa sudah ada amdal?" kata Kun mempertanyakan.

Kun mengatakan, ketika nyamuk itu sudah dilepas ke lingkungan masyarakat, pemerintah tak akan bisa serta merta membatalkannya ketika ada dampak negatif. Apalagi, ia mengaku memiliki data, penyebaran nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia di negara lain memberikan dampak negatif. Karena itu, diperlukan kajian lebih lanjut terkait hal itu.

"Kami mengharapkan ini bisa dikaji lagi, dengan lebih seksama, karena ini banyak masyarakat luas. berpotensi masalah kalau ternyata ini bisa menimbulkan efek negatif. Yang jelas, ini perlu kajian lebih lanjut lagi, butuh kehati-hatianan dan kewaspadaan," ujar Kun, yang mendampingi Komjen (Purn) Dharma Pongrekun sebagai pasangan independen pada Pilgub DKI Jakarta.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, pihaknya akan mulai merilis nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia di wilayah Kembangan Utara pada akhir September 2024. Menurut dia, hal itu merupakan tindak lanjut dari program Kemenkes.

"Karena kita ada di lima daerah yang secara awal mengimplementasikan nyamuk Aedes ber-wolbachia. Akan kita mulai di kembangan Utara," kata Ani di Jakarta pada awal September 2024.

Setelah rilis nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia di Kembangan Utara selesai, Dinkes akan beraih ke wilayah kecamatan lain di Jakarta Barat secara bertahap. Sesuai dengan arahan Kemenkes, penyebaran nyamuk wolbachia di wilayah Jakarta akan fokus terlebih dahulu di Jakarta Barat.

Read Entire Article