Jakarta -
Komedian Aden Bajaj dikenal tak hanya lewat candaan khasnya, tapi juga lewat keluarga kecilnya yang harmonis. Ia dan sang istri, Shinta Fitria, kerap membagikan potret kebersamaan mereka dengan ketiga anaknya yang mencuri perhatian publik karena penampilan mereka yang menawan, terutama putri sulungnya, Shaka Samara.
Aden mengaku memiliki rasa protektif tersendiri terhadap anak-anaknya yang mulai tumbuh remaja. Bahkan ia menyebut justru orang-orang di sekitarnya yang lebih repot mengingatkan akan pesona anak-anaknya.
"Ya itulah justru, sebenarnya kalau saya pribadi sih memang begitu. Ini anak-anak begini gimana entar gue ngejaganya gitu. Tapi justru yang lebih perhatian dan lebih peduli itu teman-teman sekitar kita yang selalu bilang ke kita, 'Hati-hati loh anak lo cakep-cakep. Sudah gede, lo harus hati-hati.' Mereka yang repot jadinya," ujar Aden Bajak di Studio Pagi-pagi Ambyar Trans TV, Rabu (13/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aden tetap bersikap santai ke anak-anak, namun tetap protektif.
"Jadi mereka yang repot bahwasanya, 'Anak-anak lo keturunannya bagus. Hati-hati.' Gitu semua nasihatin. Jadi kita sebenarnya nyantai saja, cuma ya tetap protektif cuma," katanya.
Meski dikenal santai, Aden diakui tetap menunjukkan sisi protektifnya kepada anak-anak, meski tidak secara langsung.
"Dia tuh nggak nunjukin ke anaknya kalau protektif banget. Cuma dia ngomong ke saya, 'Itu Shaka gimana tuh Mam, gini gini gini'," cerita Shinta.
Aden pun menjelaskan perbedaan cara berpikir antara ibu dan ayah dalam mendidik anak. Sebagai ayah, ia takut anak-anaknya tak bisa apa-apa.
"Kalau ibu itu kan mikir takut anak kenapa-napa. Kalau bapak-bapak mikir takut anak gak jadi apa-apa. Jadi kita nggak mikir sekarang besok dia misalnya ada jatuh, kita diemin kalau laki-laki. Kita mikir ini ke depannya jadi apa. Bagaimana kita dukung supaya anak ini nanti ke depannya jadi sesuatu. Bukan kenapa-napa, tapi takut gak jadi apa-apa," ungkapnya.
Putri sulung mereka, Shaka, mengaku bahwa sang ayah memang cukup galak dan protektif.
"Papi sih. Suka bilangin 'Kak, gak boleh keluar malam-malam', tapi terlalu galak," ujar Shaka.
Meski demikian, kedekatan antara orang tua dan anak tetap terjalin erat. Aden pun menyatakan ingin menjadi tempat curhat utama bagi anak-anaknya karena pergaulan di masa depan yang tidak ketebak.
"Iya, saya berusaha sedekat mungkin sama mereka, karena saya gak mau mereka curhat ke orang lain. Zaman kita ya sekarang ya pergaulannya kita gini, entar pergaulan zaman depan itu gimana," jelas Aden.
Shinta menambahkan bahwa mereka sebisa mungkin selalu ikut dalam kegiatan anak-anak. Bahkan ada acara apa pun Shinta selalu mengikuti putrinya.
"Lebih baik curhatnya ke kita. Minimal ke ibunyalah, jangan ke orang lain. Jadi kalau bisa kita ngikutin, ngikutin terus ya. Kalau ada acara sama teman-temannya harus ikut. Aku ikutin terus," katanya.
Bahkan, komitmen itu akan terus dijaga hingga anak-anak mereka kuliah nanti.
"Dan itu akan terus sampai kuliah. Pokoknya dia Persami apa-apa, ibunya akan ikut. Jadi tahu," pungkas Aden.
(fbr/mau)