Jakarta -
Dewan Hubungan Industrial Kanada memerintahkan penghentian aksi mogok kerja di perusahaan kereta api terbesar di negara tersebut pada Sabtu (24/8/2024). Apabila dilanjutkan, aksi tersebut akan terus menimbulkan gangguan layanan hingga mengancam ekonomi Kanada.
Pengadilan ketenagakerjaan independen membuat keputusan tersebut setelah Kanada meminta pada hari Kamis untuk mengakhiri kebuntuan dari pembicaraan terpisah antara sekitar 9.000 anggota Teamsters bersama dengan Canadian National Railway (CNR.TO) dan Canadian Pacific Kansas City (CP.TO).
Kanada yang negara terbesar kedua di dunia berdasarkan luas wilayah itu sangat bergantung pada kereta api untuk mengangkut berbagai macam komoditas dan barang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Reuters, Minggu (25/8/2024), perusahaan kereta itu dalam sebuah pernyataan menyebut bahwa operasi kereta api di CPKC, tempat para pekerja di-lock out dan mogok kerja, paling lambat pukul 00:01 ET (0401 GMT) pada hari Senin besok.
Keputusan dewan buruh tersebut mencegah rencana pemogokan pada hari Senin oleh teknisi lokomotif, kondektur, dan pekerja lain di CN yang berpusat di Montreal, beberapa hari setelah kereta api terbesar di Kanada itu mengakhiri penutupan dan mulai memulihkan layanan.
Seorang juru bicara Teamsters mengatakan para pekerja tidak akan kembali lebih awal, meskipun CPKC meminta karyawan untuk kembali bekerja pada hari Minggu. Namun Teamsters juga telah mengonfirmasi bahwa para pekerja CN tidak akan mogok pada hari Senin setelah keputusan CIRB.
"Kami mengantisipasi akan memakan waktu beberapa minggu bagi jaringan kereta api untuk pulih sepenuhnya dari penghentian kerja ini dan periode waktu setelah itu bagi rantai pasokan untuk stabil," kata CPKC.
Keputusan penghentian aksi mogok ini merupakan perkembangan terbaru dalam perselisihan perburuhan di CN dan CPKC, yang menyebabkan anggota Teamsters tidak masuk kerja pada hari Kamis. Hal ini pun memicu penghentian operasi kereta api secara serentak yang disebut-sebut dapat menimbulkan kerugian ekonomi hingga ratusan juta dolar.
Gangguan tersebut juga dapat berdampak drastis pada petani dan perusahaan pertanian di Kanada dan Amerika Serikat. Direktur Eksekutif Western Grain Elevator Association, Wade Sobkowich, yang mewakili perusahaan-perusahaan gandum, mengatakan mereka telah mendesak pemerintah selama berminggu-minggu untuk merujuk masalah tersebut ke CIRB.
"Itu berarti pemerintah benar-benar mendengarkan apa yang dikatakan warga Kanada kepada mereka. Kita tidak bisa menyebabkan luka sendiri pada ekonomi," kata dia.
Selain memerintahkan berakhirnya penghentian operasional, dewan menerapkan permintaan pemerintah untuk memberlakukan arbitrase yang mengikat bagi para pihak untuk mencapai kesepakatan baru dan memberlakukan kelanjutan kontrak yang ada hingga kesepakatan baru tercapai.
Di sisi lain, Teamsters mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hak-hak pekerja sangat berkurang dengan putusan tersebut dan akan mengajukan banding di pengadilan federal.
Serikat pekerja Teamsters menginginkan kondisi kerja dan gaji anggotanya ditentukan melalui perundingan, meskipun ada perselisihan dengan CN dan CP mengenai penjadwalan, durasi shift, dan ketersediaan. CN, misalnya, menginginkan karyawan bekerja hingga 12 jam shift, dibandingkan dengan 10 jam dalam perjanjian saat ini, sebuah langkah yang ditentang oleh serikat pekerja.
(shc/das)