Jakarta -
Indonesia punya racikan minuman tradisional kebanggaan, jamu. Mengonsumsi jamu mendatangkan banyak manfaat sehat, termasuk untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Jamu punya sejarah panjang karena konon sudah ada sejak masa kerajaan Hindu-Buddha. Mengutip buku Jamu Gendong Solusi Sehat Tanpa Obat terbitan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, tradisi meramu dan mengonsumsi jamu diyakini sudah ada sejak berabad-abad yang lalu.
Bahkan tradisi tersebut tergambar dalam relief-relief yang menggambarkan pembuatan dan penggunaan jamu pada beberapa candi terkenal di Indonesia, termasuk Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Penataran, Candi Sukuh, dan Candi Tegalwangi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Catatan mengenai jamu juga tertulis dalam Serat Centhini pada abad ke-19, tepatnya 1814 M dan Kawruh Bab Jampi-Jampi Jawi (1858 M) yang berisi 1.734 resep ramuan jamu. Dahulu yang mengonsumsi jamu hanya keluarga kerajaan, tapi kemudian merambah ke masyarakat umum.
Menariknya, jamu dulu hanya diracik oleh 'orang pintar' atau orang yang dianggap punya kekuatan spiritual, seperti wiku atau dukun. Penjualan jamu dengan cara digendong diyakini dimulai pada masa Kerajaan Mataram Islam, di mana praktik pengobatan oleh para wiku melibatkan ramuan jamu dan doa-doa.
Kemudian jamu juga jadi bagian erat dalam upacara-upacara pada masa kerajaan Majapahit. Ada delapan jenis jamu yang dikonsumsi oleh raja dan putra-putri keraton.
Jenis-jenis jamu tersebut melibatkan kunyit asam, beras kencur, cabe puyang, pahitan, kunci suruh, kudu laos, uyup-uyup, gepyokan, dan sinom. Keseluruhan jamu ini memiliki manfaat untuk menjaga kebugaran, merawat kecantikan, serta melambangkan delapan arah mata angin dan simbol Surya Majapahit.
Lantas apa saja manfaat konsumsi jamu?
Dikutip dari Verywell Health (5/2/2025), ahli gizi Stephani Johnson dan pakar kesehatan Matthew Badgett mengungkap keistimewaan jamu, seperti berikut:
1. Mengurangi peradangan sistemik
Semua bahan di dalam jamu bagus untuk kesehatan .Kandungan kunyit memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang mendukung kesehatan sendi, fungsi kekebalan tubuh, serta fungsi otak.
Jahe juga mengandung antioksidan yang dapat membantu mengatasi peradangan. Menurut Badgett, jahe juga terbukti membantu mengatasi mual.
Selain itu, jika jamu ditambah dengan bahan asam Jawa dan serai, maka manfaatnya lebih luas lagi.
Kandungan asam Jawa juga kaya akan antioksidan, meningkatkan kesehatan pencernaan, dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Serai juga memiliki kandungan antioksidan, vitamin, dan kaya akan mineral. Serai juga bisa mendukung sistem kekebalan tubuh dan kesehatan pencernaan, serta mengurangi peradangan.
2. Menyehatkan pencernaan
Jika pencernaan sering terganggu, tak ada salahnya minum jamu. Kandungan jahe di dalamnya mampu mengatasi masalah mual, perut kembung, dan pencernaan tidak lancar.
Selain itu, kandungan kunyit di dalamnya juga tinggi akan serat yang bisa membantu buang air besar secara teratur.
3. Meningkatkan kekebalan tubuh
Jamu juga memiliki manfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Johnson mengungkap kalau pola makan kaya antioksidan dapat menetralkan molekul berbahaya yang dapat mengalahkan sistem imun dan membuat seseorang sakit.
Lebih lanjut ia mengatakan kalau penelitian terbaru telah menyoroti peran penting mikrobioma usus dalam kesehatan dan fungsi kekebalan tubuh secara keseluruhan.
Terkait hal tersebut, bahan-bahan di dalam jamu, terutama jahe dan serai telah dikaitkan dengan peningkatan mikrobioma usus sehat, yang mampu mendukung kekebalan tubuh.
Meskipun uji klinis belum mengaitkan minum jamu dengan fungsi kekebalan tubuh lebih baik, tetapi minum jahe bisa membantu seseorang yang menderita gejala flu dan batuk menjadi lebih baik.
(adr/adr)