100 Guru Besar UGM Desak Pemimpin Negara Dengar Suara Rakyat, Tolak KKN

3 weeks ago 1
StarJudi
WinJudi
StarJudi
WinJudi
StarJudi winjudi slot
winjudi
Terkuak Bagaimana Cara Pengemudi Ojek Online Mendapatkan Jutaan Setiap Harinya! Cuma Server Thailand yang Bisa Begini?
3 Racikan Super!! Inilah Kisah Pak Gito Supir Gocar yang Berhasil Merubah Nasibnya
Admin Kim Dari Server Thailand: Jangan Pernah Bosen Main di Mahjong Ways, Besok Pasti Menang, Kami Kasih Garansi! Cek Polanya Disini
Beginilah Nasib Pegawai PPSU Setelah Mendaftar di Server Thailand Main Receh Dapat Jepe Juataan
Cuma Disini Dapat Akun Server Thailand Garansi Tarif Murah, Yang Lebih Mahal? Banyak!
Epic Comeback Mahjong Ways Nekat Pakai Bet Gede Main Di Server Thailand
Main Slot Kakek Zeus Di Server Thailand Modal 30K Maxwin 2 Juta
Paling Viral! Server Thailand Kasih Bocoran Tarif Paling Murah, Ojek Online Kembali Berjaya?
Pola Mahjong Hari Ini ! Main Cuma 1 Menit Profit 5,6 Juta
Slot Vivoslot: Slot Online yang Pernah Berjaya Pada Masanya: Game Roma Apa Kabarnya? Bisa Demo?
Starlight Princess x1000: Cerita Sukses Master Jul yang Menang Ratusan Juta Karena Bermain PG Soft
Bagaimana Rahasia yang Terdapat Pada RTP Game Server Thailand yang Tinggi dan Apakah Akan Memunculkan Menang Paus untuk Keuntungan Maksimal?
Efek Samping Dari Bermain Mahjong Ways Tanpa Menggunakan Pola Gacor Terbaru: Bersiaplah Rungkad Jika Tanpa Pola!
Menggemparkan Admin Server Thailand: 3 Trik Menang Besar di Mahjong Ways yang Diviralkan oleh Bang Boro di Media Sosial
3 Shio Ini Akan Mendapatkan Rezeki yang Berlimpah, Cek Disini Cara Menang Besar di Sugar Rush
Ilustrasi kampus UGM. Foto: Reezky Pradata/Shutterstock

sosmed-whatsapp-green

kumparan Hadir di WhatsApp Channel

Sebanyak 100 lebih guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) mendesak pemimpin negara agar mendengar suara rakyat.

Belakangan, rakyat telah bersuara melalui imbauan, seruan, demonstrasi, hingga unjuk rasa mencegah terjadinya manipulasi dan kekerasan politik yang disinyalir bertujuan untuk kepentingan melanggengkan kekuasaan.

Ketua Dewan Guru Besar (DGB) UGM Prof M Baiquni menuturkan demokrasi di Indonesia tengah mengalami kemerosotan. Hal ini ditandai dengan pelemahan KPK, dominasi elite parpol, pelemahan kontrol publik, hingga pengabaian nalar dan nurani.

"Kita meminta pemimpin lembaga negara untuk mendengar suara rakyat yang menolak segala bentuk Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) karena tidak sesuai dengan demokrasi dan juga semangat reformasi," kata Baiquni dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Senin (26/8).

Sebanyak 100 guru besar UGM ini sebelumnya menggelar seruan pernyataan sikap mendesak demokrasi kembali ke kedaulatan rakyat pada Minggu (25/8) di kampus UGM.

Sekretaris DGB UGM Prof Wahyudi Kumorotomo menjelaskan ketegangan yang terjadi di elite politik memperlihatkan para pemimpin politik jauh lebih mengedepankan kepentingan jangka pendek dan diri sendiri.

"Pemimpin negara seharusnya memikirkan kepentingan jangka negara dalam jangka panjang mengingat rakyat kita masih menghadapi kesulitan ekonomi dan ketidakpastian global," bebernya.

Terbitnya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/PUU-XXII/2024 dan Keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 70/PUU-XXII/2024 kemudian ditanggapi reaktif oleh Badan Legislatif DPR yang hendak mengubah Undang-undang tentang Pilkada menunjukkan instrumen perundangan dijadikan alat mengejar kepanjangan politik sempit dan jangka-pendek.

"Seraya mengabaikan keinginan rakyat bagi terciptanya demokrasi yang bermartabat di Tanah Air," terangnya.

Guru besar UGM menyikapi situasi ini dengan menyatakan sikap menolak bentuk praktik pemilihan di nasional maupun daerah yang tak sesuai dengan prinsip demokrasi dan kedaulatan rakyat.

Mereka juga menolak penggunaan instrumen politik menggunakan intimidasi, pengerahan aparat, penyebaran uang dan materi, serta cara tak terpuji yang mencederai demokrasi.

"Kita ingin mendorong dan menuntut penyelenggaraan Pilkada yang bermartabat dan berkeadilan sesuai kaidah hukum yang benar dan adil," tegasnya.

Seruan lain dari para guru besar adalah meminta elite politik tak gunakan legitimasi palsu dengan membuat aturan perundangan yang tak sejalan dengan demokrasi.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga diminta tetap berpegang teguh pada konstitusi dalam menyelenggarakan pilkada. Termasuk di antaranya mengikuti keputusan MK kemarin.

Masyarakat sebagai subjek demokrasi juga diminta untuk aktif berpartisipasi menyelamatkan demokrasi. Caranya dengan menyampaikan seruan-seruan namun tetap memelihara keadaban serta mencegah tindakan kekerasan yang justru mencederai proses demokratisasi.

100 Guru besar UGM yang mendukung pernyataan sikap ini di antaranya Guru Besar Fakultas Pertanian UGM Prof. Dr. Masyhuri, MSc., Guru Besar Fakultas Filsafat Prof. Dr. Lasiyo, MM, Guru Besar Fakultas Psikologi Prof. Dr. Koentjoro, MA., Guru Besar Fakultas Biologi ...

Read Entire Article